
"Tulang rusukku. Kamu adalah bagian diriku yang hilang..."
Untaian kata yang indah, begitu indah sampai sempurna untuk menjadi sebuah angan. Terbalut mimpi yang memudarkan keyakian. Ini tentang apa yang seharusnya ini menjadi, dan penantian ini harus di hentikan. Aku harus berpaling.
Tidak akan ada penyesalan, kasih. Tidak akan ada jika nyatanya takdir Tuhan adalah bahagia adanya. Jika memang dia di ciptakan hanya untukku mengapa merindukannya hanya terasa membunuh? Menggerogoti setiap nafas di tubuhku.
Aku harus berpaling. Saat ia menyadari bahwa tidak akan ada aku lagi, semua hanya terlambat. Tidak ada jalan kembali. Lihat apa yang telah kau lewatkan. Yang terbaik dariku nyatanya tidak cukup baik untuknya. Aku pantas mendapatkan yang lebih baik. Tapi bagaimana jika dia adalah yang terbaik yang pernah ada. Apa yang telah aku lewatkan?
Serasa gravitasi menolakku untuk berpijak, serasa langit menghantamku. Aku bukan 'gedung pencakar langit' yang akan berdiri meski bumi berguncang dan langit runtuh. Aku hanya manusia biasa. Aku bukan langit mendung yang kuat menahan semua air hujan. Aku hanya seorang gadis. Ya benar, namun nyatanya kau menutup mata. Segera saja akhiri kisah tidak sempurna ini. Rasanya aku tidak cukup berhasil, karena memori ini sudah terukir terlalu dalam di hatiku bahkan waktupun tidak mampu membuatnya usang.
No comments:
Post a Comment
Coment