N A O M I J. R O A N O K E | official blog




Wednesday, 7 March 2012

Diam

Meski aku diam selama ini, meski kamu mengerti maksudku tanpa aku harus mengatakan apa-apa ada juga hal yang ingin ku katakan seperti "ya, aku menyukaimu. sangat sejujurnya dan aku ingin berada disisimu segabagaimana seharusnya"
tapi aku bukan seorang yang 'mudah', kamu mengerti maksudku. Mudah dalam artian, aku memiliki bayak batasan yang tidak bisa aku lewati. Itu seperti hal yang mutlak yang tidak sanggup aku lakukan. Seperti aku dengan keyakinanku, seperti aku dengan orang tuaku, seperti aku dengan diriku sendiri.
Bagaimana aku bisa mengatakannya, menunjukannya, dan tinggal di sisimu dengan hidupku yang seperti ini? Bahkan mengurus hidupku saja aku tidak mampu. Lihat, betapa aku telah mengacaukan hidupku sendiri. Jika aku melewati batasan batasan itu aku tidak tahu bagaimana ini semua akan menjadi. Semacam pembodohan diri sendiri.
Bohong kalau aku bilang 'aku baik-baik saja'. Kamu tahu betapa aku berjuang melawan rasanya 'tidak baik baik saja' ? Di setiap harinya. Dan aku hanya diam. Jika aku memberi tahu mereka pun rasa 'tidak baik-baik saja' itu tidak akan berubah.
Aku belum siap mencintai seseorang. 
Aku diam dan melihat sekelilingku, melihat orang orang dengan hubungan yang mereka miliki lalu ku lihat diriku sendiri. Dapatkah aku juga mengalaminya?
Bukan. Aku bukannya sedang memohon atau berharap. Hanya saja, ikatan yang mereka miliki justru terlihat seperti 'borgol' lalu setelah semua hubungan jangka pendek itu selesai semua terlihat seperti 'bukan apa-apa'
Semua hanya membingungkanku, bagaimana bisa? Bagaimana bisa mereka menjalani hubungan yang mereka tidak yakin dengan masa depannya. Ya aku tahu, itu pilihan dan mereka memiliki alasan tersendiri untuk melakukannya. Aku menghormatinya. Tapi aku juga memiliki alasan terendiri mengatakan ini. 
Aku kembali pada diriku sendiri. Berkata pada diri sendiri mengenai ini semua. 'Apa yang harus aku lakukan pada perasaan ini?'
Bukan kah ini perasaan yang dimiliki manusia. Manusia yang memilikinya. Bukankah seharusnya seorang pemilik bisa mengendalikan apa yang dimilikinya. Tapi sesuatu bernama 'perasaan' justru memeperbudaknya, membuatnya tidak berdaya. Aku tidak mengerti, mengapa Tuhan menciptakan hal seperti itu. 
Jadi, apa yang seharusnya aku lakukan?

No comments:

Post a Comment

Coment