Menghadapi keadaan yang sangat berat dalam kehidupan membuat ssebagian rang memutuskan untuk menyerah. Katakutan mengahadapi kenyataan hidup merupakan respon dari seorang pengecut. Memang sih susah tapi setidaknya mencoba sehingga mungkin untuk meraih keberhasilan. Hambatan dan pesimisme adalah bagian dari kehidupan, dan seseorang harus memutuskan bahwa keinginannya adalah keluarr dari masalah dan meraih tujuan lebih besar dari hambatan-hambatan itu. Well, yuk sebelum menjadi pengecut kita belajar caranya menjadi petarung. Caranya:
1. Melepaskan Masa Lalu
Setiap orang pernah menghadapi pengalaman pahit. Di perlukan keberanian memanfaatkan masalalu, baik maupun buruk, untuk mendorongnya ke tingkat yang lebih tinggi.
Bagi mereka yang meilhat kegagalan sebagai akhir, kemalangan masa lalu akan mendikte kehidupannya. Mereka menggunakan sebagai alasan untuk tidak mencoba sesuatu yang baru, mengatakan bahwa upaya mereka pada masa lalu telah sia-sia. Hal ini menghambat perkembangan pribadi mereka.
2. Melihat Melalui Sudut Pandang Luas
Ada saatnya kita menghadapi masa-masa sulit, situasi dimana kita berada di persimpangan jalan. Orang yang berorientasi sukses akan berfokus pada bagaimana keadaan, sedangkan seorang dan pengecut akan selalu berbicara negatif dan memikirkan hal yang buruk. Padahal, ada ungkapan "Siapa kita adalah apa yang kita izinkan menempati dan mendominasi pikiran kita."
3. Rela berkorban
Perkembangan pribadi dan kesuksesan selalu melibatkan pengorbanan besar. Bersabar mengadapi tantangan demi tantangan, menyediakan waktu untuk mendengarkan orang lain, dan sebagainya.
Mengenal hal yang ada ungkapannya "Anda hanya akan menjadi pemenang jika anda bersedia berjalan di tepian"
Rahasia terbesar untuk mencapai kesuksesan sejati terjalin dalam tiga kata just do it !
4. Pengambil Keputusan yang Baik
Ada saat-saat suatu keputusan yang harus di buat cepat, jika tidak akan mendatangkan kerugian bagi orang lain. Di sisi lain, keputusan cepat juga perlu tetap di lakukan dengan mempertimbangkan kebaikan banyak pihak, bukan hanya untuk kepentingan diri seorang.
Orang yang berani akan membuat keputusan cepat dan etis, yang orang lain tidak akan berani lakukan, mungkin butuh waktu lama untuk keuntungan-keuntungan jangka pendek akan hilang. Jika tidak dapat membuat keputusan cepat dan etis saat di perlukan, kita tidak dapat menikmati keberhasilan.
5. Memiliki Keberanian
Hal ini bukan mengenai seberapa drajat atau tingkat keberanian yang kita miliki, tetapi kemauan kita melakukan sesuatu. Ada banyak orang yang tidak cukup agresif untuk melakukan sesuatu di luar zona nyaman mereka. Mereka ingin hidup nyaman dengan segala hak istimewanya, tetapi tidak melakukan hal yang yang di perlukan untuk itu.
Orang orang itu tidak akan pernah mencapai kesuksesan jangka panjang. Mereka akan berakhir sebagai pengecut yang keinginannya tidak terpenuhi.
Kita mungkin menemukan seseorang yang memulai sesuatu benar-benar dai bawah namun akhirnya lebih sukses dari orang lain. Bila jalan tertutup, di perlukan keberanian untuk menemukan jalan lain, misalnya memilih karier baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.
6. Bertanggung Jawab
Orang orang yang takut tidak mengakui kesalahan yang telah di lakukan. Orang yang takut akan menemukan alasan untuk menyalahkan atas kesalahan yang dilakukan. Untuk sementara waktu ia dapat bersembunyi namun akhirnya dia akan duduk sebagai tersangka.
Hal ini berlaku dalam persoalan kehidupan, hubungan dengan orang lain, dan lainnya. Kita perlu melihat , setiap orang pasti tidak pernah luput dari kesalahan. Yang penting adalah kita siap bertanggung jawab. Siapa pun akan menghargainya. Sebaliknya, bila semua orang tahu kita bersembunyi dari tanggung jawab atas kesalahan kita, mereka akan mencibir.
Our lives today are a product of our past experiences, but we must learn from and let go of that past to become who we will be.
No comments:
Post a Comment
Coment